Jumat, 11 November 2011

Peri Kecil Kesepian
Burung-burung berkicauan terbang kesana-kemari mencari makan. Daun-daun melambai-lambaikan tangannya. Matahari yang mulai bersinar bersikap malu-malu menyapa dunia. Udara pun yang sejuk terasa sekali di pagi hari. Pagi itu….. di rumah sederhana hiduplah dua orangtua yaitu Pak Heru dan Bu Roha. Dan ketiga anaknya yaitu Mba Aiva, Mas Beni, dan adiknya Abill. Mereka terbiasa hidup bersama-sama dan sangaat bahagia :)
Pada suatu hari…… Saat Abill duduk dibangku kelas 6 SD dan Mas Beni kelas 3 SMK. Kakak ku Mba Aiva akhirnya menemukan belahan jiwanya dengan menerima lamaran seorang pria yang dicintainya dan mereka pun menikah. Karena pada prinsipnya wanita yang sudah menikah harus ikut dengan suaminya, akhirnya Mba Aiva harus meninggalkan kita semua. Saat itu…….. perasaan Abil sangat sediiih TT____TT karena dia merasa tak ada yang lagi menemaninya bermain, masak bersama, belajar bersama, dll. Hari demi hari dilaluinya bersama Mas Beni dan kedua orangtuanya.
Satu tahun kemudian…. Mas Beni lulus SMK. Karena dia cerdas dan selalu menjadi juara umum di sekolahnya. Mudah sekali untuk mendapatkan pekerjaan. Akhirnya dia diterima menjadi karyawan ahli mekanik disalah satu perusahaan Batubara di Kalimantan. Kehidupan Abil sangat sepiii…. T_____T karena harus ditinggal kedua kakaknya. Saat itu Abil belum mengerti bagaimana hidup di dunia. Dalam ingatnya (--“) dia selalu menyalahkan Tuhan…… “Mengapa ?? Mengapa Tuhan kejam ?......... Hmmmm….. Apa salah ku ? Sampai orang-orang yang ku sayang harus pergi dari hidup ku ? Tak ada yang menjaga ku dan menemaniku lagiiih disini… :'(
Enam tahun kemudian….. Abill tumbuh dewasa menjadi seorang gadis yang manis dan ceria ^_^ . Tapi dibalik kecerian itu, tersimpan rasa sepi yang teramat dalam. Dia diterima disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bandung. Sekarang ! hari-harinya selalu merasa sepi :’( Kebiasaan CAPER (CAri PERhatian) itu semata-mata dia ingin diperhatikan. Kerinduan kepada kedua kakaknya tidak bias terbendung lagi… Sebenarnya Abill ingin sekali mengungkapkan kerinduannya… Tapi sayang, dia tidak bernai karena malu.
Seiring perkembangan teknologi, saat ini sedang musim Facebook (salah satu media jejaring sosial di dunia maya). Dari situ dia berpikir untuk mengganti namanya menjadi “Peri Kecil Kesepian”. Dia berharap dengan nama itu mereka tahu ? Kalau adiknya merasa sepi dan butuh perhatian, bukan hanya sekedar Materi ! Abill berharap mereka bias meluangkan sedikit waktunya untuk dia :(
Satu bulan yang lalu….. Di sudut kamar yang gelap. Abill duduk sendiri. Saat itu, dia selalu merasa aneh ?? Disetiap kali dia merasa kedinginan, berpikir terlalu dalam, dan melakukan aktifitas terlalu berat, serta merasakan nafas yang sesak seperti lehernya diikat oleh tali dengan sekencang-kencangnyaa… “Kenapa ? Kenapaa Tuhan ?? Kenapa selalu banyak darah yang keluar dalam hidung ku ! “ dia menangis TT_____TT dan terlelap tidur di situ.
Ke esokan harinya Abill memberanikan diri untuk diperiksa oleh dokter. Ternyata penyakit yang dideritanya selama ini diprediksi bisa membuat waktu hidupnya menjadi singkat. Disaat semua orang tidak tahu (sengaja dia tidak memberitahu siapapun), bahwa dia divonis hidup tidak lama lagi. Dia takut mereka hawatir dengan kondisi hidupnya J Dia hanya selalu berharap mereka tahu, bahwa adiknya “Abill” selalu sayang mereka ^^, Dalam buku hariannya dia menulis…..
“Akulah Peri Kecil mu….. Peri Kesepian itu…. Yang menyayangi mu dan sedang menunggu ajal tiba”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar